Minggu, 25 Mei 2014

Bantuan Dana Militer Disetop, Thailand "Mengemis" ke AS

Militer Thailand sedang berjaga-jaga mengantisipasi ada bentrokan lanjutan. (Foto: RTV)BANGKOK - Juru bicara tentara Thailand telah mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memahami alasan mereka di balik kudeta militer di Negeri Gajah Putih. Hal ini dilakukan setelah AS menegaskan pihaknya menangguhkan bantuan militer ke negara itu, Thailand pun terkesan "mengemis" ke AS terkait hal ini.

Melansir ITV, Minggu (25/5/2014), AS telah merespons dengan cepat kudeta militer tersebut, dan langsung menangguhkan bantuan militer sebesar sekira USD3,5 juta.

"Kami mencari pemahaman situasi di negara kita. Satu hal yang tidak dapat diterapkan pada setiap situasi," kata wakil juru bicara militer Thailand, Werachon Sukhonpatipak, di Bangkok.

Pihak militer telah menahan pemimpin pemerintah yang digulingkan, termasuk Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra dan sejumlah menterinya, pejabat partai, dan para pendukungnya.

Seperti diketahui, Kementerian Luar Negeri AS mendesak Thailand segera memulihkan kondisi negaranya. AS pun mendesak para pejabat pemerintahnya dan juga wisatawan menghentikan kunjungan ke Thailand.

Meskipun dana bantuan untuk Thailand dihentikan oleh AS, mereka akan tetap melakukan latihan militer bersama. Kudeta militer yang terjadi baru-baru ini dideklarasikan oleh Kepala Angkatan Darat Thailand, Jenderal Prayut Chan-Ocha. Hal ini dilakukan setelah berbulan-bulan Thailand dipenuhi oleh ketidakpastian politik. (ade)

0 komentar:

Posting Komentar